Postingan

Memecahkan celengan RND

Gambar
Beberapa minggu di Pekanbaru, aku sadar kebanyakan kegiatanku tentang pertemuan, healing hingga hadiri walimahan. Kayak seolah balas dendam dengan perpisahan setelah beberapa bulan tidak berjumpa. Dan yang aku salutnya sama teman dekat, mereka tidak berubah, masih sama seperti dulu.  Dan di sinilah aku bebas berekspresi setelah terkurung dalam ke membisuan sikap selam 5 bulan lebih wkwk.  Betapa tidak, semua teman kecilku sudah pada sibuk masing-masing. Untuk bisa bertemu itu, ketika ada acara besar seperti pernikahan, aqiqahan. Itupun kalau bisa hadir, dan seringnya tidak bisa. Ditambah penerapan orang tua yang tidak sembarang membiarkan anak perempuan nya pergi tanpa ada tujuan yang pasti. Padahal anaknya tidak bisa diam, mau aktivitas di luar terus. Dari sini aku benar-benar berusaha belajar menjadi anak yang berguna di rumah walau masih tertatih setidaknya mau berlatih  Yang lebih tidak bisa aku lupakan saat di ajak jalan-jalan jauh menurut perkiraanku karena menggunakan kendaraan

Charger

Layaknya handphone yang selalu ingin di tambah dayanya agar lebih kuat dan terang cahayanya. Begitupun dengan iman. Bahkan yang imannya sudah terjamin pun bisa terkalahkan karena tidak pernah di cash kembali Seiring pertemuan dengan berbagai lingkungan. Kita bakalan di pertemukan dengan apa-apa yang membuat kita terkejut. Boleh jadi karena kebiasaan yang berbeda atau karena tidak pernah berada di lingkungn yang sama. Yang tadinya baik, tiba-tiba berubah jadi buruk. Yang tadinya mengarah kepada kebaikan terus, pada akhirnya tergoyahkan karena tindihan dari berbagai arah. Kalau keadaan sudah seperti itu, alih-alih menyalahkan lingkungan malah terbawa dari pertahanan yang telah di rawat dari jauh hari atau bahkan telah tertanam. Tanpa  tersadar tanaman itu patah atau bahkan tercabut sampai akar, dengan mudah di goyahkan dan terbawa angin sepoi² dan tidak sadar anginnya begitu kencang (nafsu) Sebenarnya tidak bisa juga mentah-mentah menyalahkan lingkungan. Karena zaman atau lingkungan itu

Ke Absurd-an Legislator Pemrakarsa Asa

Gambar
Sebelum jauh melangkah, ku sarankan jangan di baca, habiskan waktu saja, mending baca Qur'an dapat pahala😊🤭 Karena ini hanya ocehan seseorang di tengah ketidak berdayaannya dalam mengambil sikap Tapi kalau mau baca juga tidak apa-apa. Sekiranya ada kebaikan di dalamnya suatu kesyukuran bagiku, tapi kalau tidak ada, mohon maaf yaa aku memang suka menyusahkan  1. 2. 3 Bismillah (Di tonton dulu videonya) Legislator Pemrakarsa Asa Adalah mereka yang kusebut keluarga tanpa Kartu Keluarga Adalah mereka yang kuanggap saudara meski tidak sedarah dan sedaerah Tentang ketum yang berwibawa namun dapat patah kewibawaannya ketika bersama kami (Ilmuannya dpm kata tek irda) yang sering kami panggil bang sen;  Tentang obi, si comel dpm yang selalu membawa Tumbler warna pink walau dia laki² suka warna pink, itu makanya saya sebut comel. Si paling mengamati di setiap anggota yang diabadikan dalam tulisan nya, paling melindungi walau dia harus rapuh; Tentang selpi yang di kenal anak Tha

followers and haters

Setiap kita bakal di pertemukan dengan yg namanya ketidak senangan hati atas orang lain. Ntah karena sikap kita, perilaku kita, atau mungkin tindakan yang kita ambil tidak sejalan dengan apa yg mereka inginkan. Atau mungkin karena perihal yg membuatnya merasa sakit hati atas kelakuan yang mungkin menurut kita tidak berarti namun sangat membekas di hatinya  Tetapi ketahuilah teman, setiap kita memiliki pertimbangan atas semua yang akan di perbuat. Mungkin sebagian orang yang tidak mengetahui masalah kita, dia akan berpikir bahwa kita sangat lah egois, atau tidak memikirkan yang lain atas apa yg telah menjadi keputusan akhir. Sehingga mengutuk seolah dirinyalah paling benar dan paling tersakiti Ketahuilah, bahwa semua yang terlihat tidak menyenangkan tidak begitu pada kenyataannya, pun sebaliknya bahwa semua yg terlihat menyenangkan tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Justru dengan susah payah dia menambal sedikit demi sedikit lobang agar tertutup celah² sehingga terlihat baik-baik

Penantian terhenti

Hingga pada sampai hati merasa rapuh, tidak bisa ngapa-ngapain, mau tidur susah, mau makan tak selera karena keinginan yang tidak terealisasikan akibat harapan yang berlebihan. Memaksa takdir untuk sejalan dengan harapan, melakukan segala cara namun yang berakhir kecewa. Seolah dirinyalah yang paling berat cobaanya.  Baru berusaha sedikit sudah ngeluh, baru berdoa beberapa kali karena doa² tak terjawab, sudah tak mau berdoa malah berkata "aku capek berdo'a tak terkabul juga !!!". Dasar manusi yaa, lupa bahwa semua yang diberikan itu tanpa di minta pun sebenarnya Allah akan kasi karena Allah tau kebutuhan kita itu dimana, bukan hanya sekedar kemauan yang mungkin mengantarkan kita kepada kesesatan Padahal kita hanya cukup menikmati aja apa² yang diberikan, toh tujuan akhir hidup kita bukan itu juga kan. Terkadang kita memikirkan satu hal dan mengacuhkan hal lain yang sebenarnya terpenting dan berharga Bukankan kita pernah ketika mencari barang, sulit untuk di temukan? Padah

kita adalah Da'i

Sungguh ketika di serukan untuk menyampaikan kebaikan. Diri merasa sangat tertampar sendiri dan merasa tidak pantas sama sekali ketika melihat kepada cerminan pribadi. Dan mungkin orang berpandangan bahwa kita sok suci atau munafik akan hal itu. Padahal dengan susah payah untuk merumuskan, mempertimbangkan dan mengatakan tapi di respond dengan menjatuhkan dengan dalih mencari pembenaran.  Kalau bicara masalah perduli atau tidak mungkin kalau menuruti ego akan bodoh amat dengan masalah ini. Cuman karena peran dan tanggung jawab yang harus dipenuhi. Seolah raga ini terpanggil untuk menuruti, mengingat perjuangan senior terdahulu yg mempertahankan ini. Tapi kembali lagi tujuan dakwah itu sebagai pengingat kita. Jika suatu saat kita yang tersalah orang yang dulunya mengingatkan kita akan berbalik ke kita dan melakukan hal yg sama itulah. Karena hati selalu berbolak balik, ada masanya kita futur yang berlebihan dan melupakan segalanya  Tapi teringat kata seorang sahabat "akan sedikit o

Menjadi sumber mata air yg jernih

 Aku percaya dengan kata kata ayah ku "buatlah sumber sungai yang jernih yang airnya dapat mengalir jernih sampai di ujungnya" . Begitulah kira² kata-katanya walau sebenarnya bahasa bugis yg terkadang sulit ku artikan Kalimat itu selalu di sampaikannya kepada anak² nya, baik ketika via telfon pun ketika berduduk santai, ya itulah yg selalu kurindukan dari sosok ayah ketika di perantauan. Dan kalimat-kalimat pribahasa yang terkadang aku sering bertanya ulang karena aku tak terlalu pandai memaknai kalimat perumpamaannya." apa maksudnya yek" kataku. Namun dengan tenang sedikit ketawa menjelaskan dengan seksama, ya sebegitu asyiknya ngobrol sama ayahku yang biasa kami panggil dengan sebuatan "iyye' " Kata di atas bukan maksud apa² atau hanya sebatas kata atau ucapan. Tapi ayahku ingin menyampaikan bahwah buatlah sumber yang baik, buatlah contoh dan akhlak yang baik agar kelak generasi kita mudah mencontoh dan menerapkannya. Bukankah sebuah tanaman yang bai