Telah Sampai Waktunya

 

Telah Sampai Waktunya

By : Siti Fatimah

Kalau di ingat-ingat masa kecil dulu, ingin rasanya kembali ke masa itu. Bertindak semaunya, tidak ada beban pikiran, kalau tidak kesampaian keinginan tinggal nangis setelah itu tidur, bangunnya udah hilang masalah. Berbeda ketika beranjak dewasa, semua di pikir kan, mau bertindak harus di pikir matang-matang karena sudah bisa memilih mana baik mana buruk, kalau salah kediri juga, yang malu diri sendiri, yang segan diri juga. Kalau hanya menyoal salah atau tidak, tidak menjadi beban namun, masalah hati dan pikiran yang susah di kontrol. Takut malulah, overthinking lah, gengsilah yang memang dari diri sendiri. Dewasa memang mengajarkan kita untuk selalu berpikir, selalu belajar, menimbang, dan memperhitungkan matang-matang sebelum bertindak. Dewasa terkadang memang semenyebalkan itu, karena disitu juga terdapat pahala yang tidak main-main ganjarannya, yang kalau masih kanak-kanak dulu belum tercatat sebagai amal ibadah tapi masa pembelajaran agar mudah nantinya menjalain ketika dewasa.

Senada dengan itu, di Al-Qur'an ternyata telah memerintahkan kita untuk berpikir. Seperti ayat; فَٱعۡتَبِرُواْيَـٰٓأُوْلِىٱلۡأَبۡصَـٰرِ yang artinya, “Maka berpikirlah, wahai orang-orang yang berakal budi” (QS. Al-Hasyr [59]: 2).

Hal ini di tujukan kepada orang yang telah dewasa karena telah memiliki pikiran yang bisa dibilang cemerlang ketimbang ketikan masih kecil dulu, kalau istilah dalam hukum islamnya 'Baligh' maka sudah besar tanggungan yang di emban. Islam memang begitu indah di balik kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan yang kalau di tinggalkan mendapat dosa ternyata hal itu juga berdampak baik bagi kita dalam realitas kehidupan, misal di wajibkan untuk berpuasa dibulan ramdahan membuat kita lebih sadar dan peka terhadap kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan, serta menghindari perbuatan dosa, selain itu, puasa juga bertujuan untuk meningkatkan pengendalian diri serta membersihakan jiwa. Bukan hanya itu puasa dalam dunia medis untuk menigkatkan Kesehatan secara keseluruhan, termasuk daya tahan tubuh, Kesehatan jantung, dan fungsi otak. Shalat, selain sebagai ibadah, memiliki berbagai manfaat bagi Kesehatan fisik dan mental. Gerakan shalat yang teratur ternyata dapat meningkatkan sirkulasi darah, fleksibilitas tubuh, dan keseimbangan. Shalat juga dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi setres, dan meningkatkan kualitas tidur, serta kewajiban lain yang semua itu pasti ada kebaikan didalamnya karena Allah tidak sera merta memberikan tugas.

Bukan hanya kewaiban ibadah yang tampak yang harus di emban tapi masalah hidup yang harus di tanggung. Kalau kata ustad Adi Hidayat ‘’selagi masih hidup di dunia kita pasti menemukan masalah, kalau tidak mau ada masalah ya mati saja!. Walau semakin kesini semakin sadar kalau selalu ada penghalang untuk bisa berbuat kebaikan yang kita tahu padahal semua itu membuat kita semakin berkualitas, membuat kita matang dalam bertindak jika di bebani beban pikiran, karena untuk bisa naik level kita juga harus melewati tantangan yang semua itu membuat kita sadar dan merasakan nikmat setelahnya. Bayangkan jika semua mudah diperoleh, apakah kita mampu sekuat sekarang ini, apakah kita tahu arti perjuangan?, bahkan jika semua dapat kita peroleh kita akan kehilangan nilai, kegembiraan, dan motivasi bahkan muncul rasa bosan dan ketidakpuasan. Yakin saja bahwa ini akan berlalu dan jangan lupa minta kekuatan sama yang Maha Kuat (Allah) karena siapa lagi yang bisa bantu kita?  karena apapun beban yang di tanggung pasti Allah akan mampukan karena Dia tidak akan membebani di luar kesanggupan kita

 "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Absurd-an Legislator Pemrakarsa Asa

Huru hara di perantauan